4 Tersangka Bullying Remaja di Batam Ditahan, Menangis Didepan Keluarga Korban
Berita, Humasbatam.com – Kasus perundungan yang melibatkan sejumlah remaja perempuan di Kecamatan Bengkong, kota Batam, Kepulauan Riau, menjadi viral di platform Twitter.
Rekaman video selama 54 detik yang tersebar menunjukkan dua remaja putri menjadi korban dari tindakan kekerasan yang terjadi. Teriakan kesakitan terdengar dari korban saat mereka dianiaya.
Dalam video tersebut, para pelaku yang diduga melakukan bullying tidak ragu-ragu untuk menyerang, memukul, dan menginjak korban berulang kali hingga suara benturan terdengar jelas.
Lebih lanjut, dalam sebuah momen yang mengejutkan, salah satu pelaku terlihat menari-nari dengan gembira setelah melakukan tindak kekerasan tersebut.
Situasi semakin tegang ketika sebuah video lain menunjukkan salah satu pelaku menangis saat dihadapi oleh keluarga korban yang tidak terima dengan kejadian itu.
Sebagai tindak lanjut dari insiden ini, kepolisian telah mengambil tindakan dengan mengamankan empat individu yang diduga terlibat dalam perundungan tersebut.
Konfirmasi tentang penahanan ini disampaikan oleh Ahrie Sonta, Sekretaris Pribadi Kepala Kepolisian Republik Indonesia, melalui cuitan di Twitter pada tanggal 1 Maret 2024.
Dalam tweet tersebut, Ahrie Sonta membagikan foto yang menunjukkan keempat remaja tersebut sedang ditahan di Polsek Lubuk Baja dan Polres Barelang untuk menjalani pemeriksaan.
“Para pelaku telah ditahan dan saat ini sedang dalam proses pemeriksaan di Polsek Lubuk Baja serta Polres Barelang,” kata Ahrie Sonta seperti dikutip dari akun Twitter @ahriesonta pada 2 Maret 2024.
Dalam sebuah video yang diunggah oleh @txtdrjo, terlihat salah satu pelaku utama yang menangis dihadapan keluarga korban yang menuntut penjelasan.
Saat di ruang tamu, remaja perempuan tersebut terlihat memberikan penjelasan sambil menangis dan bermain dengan ponselnya.
“Saya hanya sedang beristirahat di rumah, tak ada yang salah dengan saya. Ayah dan ibu berada di luar sana. Sebelum ibu datang ke kamar, saya sudah lebih dulu berada di kamar, sibuk dengan ponsel saya,” ungkap pelaku utama dengan nada defensif.
Salah satu anggota keluarga korban menanggapi dengan menyoroti sikap remaja tersebut, memperingatkan bahwa bicara dengan nada marah kepada orang tua tidaklah pantas dan bisa berakibat dia mendapatkan tamparan.