Selasa, Maret 25, 2025
Berita

Kasus Pencurian 4.100 Bitcoin: Pengakuan Tersangka yang Hidup Dalam Kemewahan

Seorang pria asal Singapura, Malone Lam, kini menghadapi dakwaan dalam kasus pencurian kripto terbesar yang pernah terjadi di Amerika Serikat. Lam, berusia 20 tahun, bersama rekannya, Jeandiel Serrano (21), asal AS, ditangkap pada September 2024 setelah diduga terlibat dalam konspirasi untuk mencuri dan mencuci lebih dari US$230 juta dalam bentuk mata uang kripto dari seorang korban di Washington, DC.

Menurut Departemen Kehakiman AS (DOJ), para tersangka kasus pencurian sejumlah 4.100 Bitcoin yang sekarang nilainya melebihi US$450 juta (sekitar Rp 7,3 triliun) dengan harga pasar saat ini.

Hidup Mewah dari Hasil Pencurian

Dalam waktu singkat antara pencurian dan penangkapan, Lam dan Serrano hidup dalam kemewahan. Lam dilaporkan menghabiskan antara US$400.000 hingga US$500.000 setiap malam di klub malam Los Angeles. Sebuah bukti pembayaran mencatat Lam menghabiskan lebih dari US$569.000 dalam satu malam, termasuk pembelian 55 botol vodka Grey Goose, sampanye, dan minuman lainnya.

Mereka juga membeli lebih dari 30 mobil mewah, termasuk Pagani Huayra seharga US$3,8 juta dan berbagai mobil super lainnya. Selain itu, Lam dilaporkan membeli jam tangan mewah senilai US$2 juta. Bahkan saat ditangkap, Serrano masih mengenakan jam tangan seharga US$500.000.

Beberapa video viral memperlihatkan Lam di klub malam membagikan tas Hermes Birkin kepada model dan influencer, yang kemudian menampilkan tas itu di media sosial.

Orang Tua Lam Hampir Diculik

Gaya hidup mewah ini tidak hanya menarik perhatian pihak berwenang, tetapi juga para penjahat. Pada Agustus 2024, orang tua Lam hampir menjadi korban penculikan. Laporan menyebutkan pasangan pelaku menggunakan Lamborghini yang mereka klaim sebagai milik Lam. Namun, penculikan gagal setelah pelaku mengalami kecelakaan dan melarikan diri. Enam orang kemudian ditangkap terkait kejadian ini.

Penangkapan dan Proses Hukum

Lam pertama kali tiba di AS pada Oktober 2023 dengan visa turis 90 hari dan kemudian menetap secara ilegal. Ia kemudian terbang dengan jet pribadi dari Los Angeles ke Miami, tempat ia akhirnya ditangkap pada September 2024. Lam kini didakwa di Pengadilan Distrik AS untuk Distrik Selatan Florida dan Distrik Pusat California.

Menurut dakwaan, pada 18 Agustus 2024, Lam dan Serrano menghubungi seorang korban di Washington dan berhasil mencuri lebih dari 4.100 Bitcoin melalui manipulasi. Mereka memindahkan dana tersebut melalui berbagai mixer dan dompet perantara, serta menggunakan VPN untuk menyembunyikan identitas mereka.

Penyelidikan dan Pemulihan Uang

DOJ mengungkapkan bahwa hasil dari pencucian uang ini digunakan untuk perjalanan internasional, kehidupan malam, mobil mewah, jam tangan, perhiasan, tas desainer, dan properti sewaan di Los Angeles dan Miami. Lam dilaporkan membeli 31 mobil mewah, namun hanya 9 yang ditemukan oleh pihak berwenang.

Hingga Oktober 2024, sekitar US$70 juta dari total pencurian berhasil dibekukan atau dikembalikan melalui berbagai platform kripto. Namun, lebih dari US$100 juta masih belum dapat dilacak.

Serrano diketahui masih menyimpan sekitar US$20 juta Bitcoin yang dicuri di ponselnya dan telah setuju untuk mengembalikannya kepada FBI.

Jika terbukti bersalah, Lam menghadapi hukuman penjara hingga 20 tahun dan denda hingga US$250.000 atau dua kali lipat dari keuntungan yang diperoleh dari kejahatannya.