Gonggong: Kuliner Khas Kepulauan Riau yang Wajib Dicoba
Jika Anda merencanakan perjalanan ke Kepulauan Riau, jangan lewatkan kesempatan untuk menikmati kuliner khas daerah ini. Terkenal dengan kekayaan hasil lautnya, Kepulauan Riau menawarkan sajian unik yang hanya bisa Anda temui di sini. Salah satunya adalah gonggong, hewan laut yang menyerupai siput dengan cangkang keras berwarna coklat keputihan.
Gonggong, atau dengan nama ilmiah Laevistrombus canarium, banyak dijumpai di perairan sekitar Kepulauan Riau, seperti Desa Lobam, Lingga, Tanjung Uban, Pulau Bintan, dan Batam. Hewan laut ini berukuran sedang, dengan panjang sekitar 7 cm. Hidangan gonggong cukup digemari baik oleh penduduk lokal maupun wisatawan, sehingga Anda bisa dengan mudah menemukannya di berbagai warung makan atau restoran seafood di kawasan ini.
Proses pengolahan gonggong sebenarnya sederhana, namun rasanya tetap menggugah selera. Gonggong hanya perlu direbus dengan sedikit bumbu dan rempah hingga matang. Biasanya, hidangan ini disajikan dengan berbagai sambal sebagai pelengkap, seperti sambal jeruk, sambal pedas manis, atau saus tiram.
Meskipun proses memasaknya mudah, menikmati gonggong membutuhkan sedikit usaha. Dagingnya harus diambil dari cangkang menggunakan tusuk gigi sebelum dicelupkan ke dalam sambal pilihan. Namun, usaha ini akan terbayar dengan kenikmatan daging gonggong yang kenyal dan lembut.
Walaupun kini telah menjadi salah satu hidangan unggulan di Kepulauan Riau, masih banyak yang tidak tahu tentang asal-usul nama gonggong. Beberapa orang mungkin mengira gonggong adalah hewan berkaki empat yang suka menggonggong. Namun sebenarnya, gonggong merujuk pada siput laut yang khas dari daerah ini.
Nama gonggong sendiri berasal dari para imigran Hokkien yang datang ke Tiongkok pada tahun 1960-an. Saat berada di pantai Tanjungpinang, mereka menemukan hewan ini pertama kali ketika melihat timbunan pasir berlumpur saat air laut surut. Karena tidak mengetahui nama hewan tersebut, mereka menyebutnya “gong,” yang dalam Bahasa Hokkien berarti bodoh, karena gonggong terlihat diam saat diambil dari lumpur. Dari situlah nama gonggong mulai dikenal.
Setelah mencobanya dan merasakan nikmatnya, warga Tionghoa lokal pun mulai menyukai gonggong, sehingga hidangan ini semakin populer di sekitar Tanjungpinang, dan akhirnya menyebar ke berbagai daerah.
Kini, gonggong bukan hanya terkenal di Kepulauan Riau, tetapi juga menarik perhatian di berbagai negara, termasuk Malaysia, Singapura, Korea, Thailand, dan India. Rasanya yang gurih dan aromanya yang khas menjadikan gonggong sebagai salah satu kuliner yang membanggakan dari Kepulauan Riau.
Jadi, jika Anda berkesempatan mengunjungi Kepulauan Riau, pastikan untuk mencicipi gonggong. Kuliner ini bukan hanya menyenangkan lidah, tetapi juga memberikan pengalaman unik yang hanya bisa ditemukan di daerah dengan kekayaan laut ini.