Tari Jogi: Warisan Budaya Khas Batam yang Penuh Keunikan
Seni tari di Indonesia selalu menjadi topik menarik untuk dibahas, mengingat kekayaan dan keberagamannya yang luar biasa. Di Provinsi Kepulauan Riau (Kepri), terdapat banyak tarian tradisional dengan ciri khas tersendiri. Salah satunya adalah Tari Jogi, yang berasal dari Batam dan memiliki sejarah panjang dalam budaya masyarakat setempat.
Sejarah Tari Jogi
Tari Jogi awalnya dikenal sebagai tarian sosial yang dibawakan oleh kelompok seniman keliling yang berpindah dari satu tempat ke tempat lain. Tarian ini juga menjadi bagian dari pertunjukan Joget Dangkong, sebuah hiburan tradisional Melayu.
Tarian ini mulai diperkenalkan secara luas ketika dikirim sebagai bagian dari misi budaya ke Pekanbaru pada awal 1900-an. Pada saat itu, Kepulauan Riau masih menjadi bagian dari Provinsi Riau sebelum akhirnya menjadi provinsi sendiri.
Tari Jogi resmi ditetapkan sebagai tarian khas daerah Batam oleh Usman Draman, yang merupakan Wali Kota Batam pertama.
Hubungan Tari Jogi dengan Mak Yong
Tari Jogi memiliki keterkaitan erat dengan Mak Yong, yaitu teater rakyat khas suku Melayu. Dalam tradisi pertunjukan, Tari Jogi sering dibawakan sebelum pementasan Mak Yong dimulai.
Mak Yong sendiri merupakan teater yang dimainkan oleh sekitar 30 orang, dengan durasi pertunjukan berkisar antara 30 menit hingga 1 jam. Tidak ada batasan usia atau status sosial bagi para pemainnya, sehingga siapa saja bisa berpartisipasi dalam pertunjukan ini.
Asal-Usul Tari Jogi: Hikayat Mak Jogi
Menurut cerita yang berkembang, Tari Jogi berasal dari Hikayat Mak Jogi, yaitu kisah jenaka yang sering dipentaskan dalam pertunjukan seni. Selain menghadirkan unsur humor, hikayat ini juga mengandalkan alunan musik yang dimainkan dengan harmonis.
Pada awal kemunculannya, Tari Jogi hanya dibawakan oleh penari perempuan. Namun, seiring waktu, tarian ini mulai menampilkan pasangan penari laki-laki dan perempuan.
Pertunjukan Tari Jogi dilakukan dengan diiringi alat musik seperti kendang dan biola, di mana gerakan tarian akan terus berulang mengikuti irama musik.
Gerakan dan Pola
Tari Jogi memiliki tujuh motif gerak utama yang dilakukan dalam pola lantai maju, mundur, serta naik dan turun tanpa berpindah tempat.
Gerakan khas dalam Tari Jogi meliputi:
✔ Gerakan kaki jinjit atau enjut
✔ Gerakan bahu yang berulang-ulang
✔ Pola gerak yang selaras dengan irama musik
Para penari mengenakan pakaian tradisional gadis Melayu, yakni kebaya panjang, yang semakin memperkuat keanggunan tarian ini.
Beberapa gerakan dasar Tari Jogi meliputi:
✅ Gerak sembah
✅ Gerak tangan di pinggang
✅ Gerak cantik
✅ Gerak berbedak atau bercermin
✅ Gerak mencuci
✅ Gerak tarik dan gulung benang
Warisan Budaya Takbenda Nasional
Sebagai bagian dari kekayaan budaya Indonesia, Tari Jogi sering dipentaskan dalam berbagai acara seni dan kebudayaan.
Pada tahun 2023, Tari Jogi resmi ditetapkan sebagai Warisan Budaya Takbenda (WBTb) Nasional, menandakan betapa pentingnya tarian ini dalam khazanah budaya Indonesia.
Dengan sejarah dan keunikannya, Tari Jogi tetap lestari sebagai salah satu seni tradisional yang terus diwariskan kepada generasi muda.