Selasa, Maret 25, 2025
Budaya

5 Tari Tradisional Khas Kepulauan Riau dengan Makna Unik

Indonesia dikenal sebagai negara yang kaya akan budaya, salah satunya adalah seni tari tradisional. Hampir setiap daerah memiliki tarian khas yang mencerminkan nilai dan identitas budaya masing-masing, termasuk Provinsi Kepulauan Riau (Kepri).

Di wilayah ini, terdapat berbagai jenis tari tradisional yang memiliki filosofi dan fungsi berbeda. Berikut adalah enam tari tradisional khas Kepulauan Riau, yang dirangkum dari penelitian berjudul Menghidupkan Identitas Kepulauan Riau Melalui Seni Tari Tradisional oleh Nur Sekreningsih Marsan dan Mia Juliana Siregar.

1. Tari Persembahan Riau

Tari Persembahan Riau

Tari ini biasanya ditampilkan dalam acara penyambutan tamu, pernikahan, atau hajatan besar lainnya. Tarian ini dibawakan oleh tujuh orang penari perempuan, atau jumlah ganjil lainnya.

Gerakan dalam Tari Persembahan memiliki makna tersendiri, di antaranya:
Junjung Tepak
Tapak Sapudi
Salam Buka
Meracik Pinang
Puteri
Langkah Simpang
Sauk
Petik Kembar
Pagar Negeri
Seri Beni
Salam Tutup

2. Tari Jogi Riau

Tari Jogi Riau

Tari Jogi merupakan tarian khas Batam, yang awalnya digunakan sebagai hiburan saat menyambut nelayan setelah melaut. Biasanya, tarian ini dibawakan oleh gadis-gadis Melayu yang bergerak dengan ritme dinamis.

Tarian ini memiliki sejumlah motif gerak, seperti:
Salam
Lesung Pipi
Tegak Pinggang
Merias
Mencuci
Sentak Bahu
Layang-layang

Musik pengiring Tari Jogi terdiri dari melodi Riuh dan Rancak, yang menciptakan suasana ceria dan penuh semangat.

3. Tari Melemang Riau

Tari Melemang Riau

Tari Melemang berasal dari Desa Penaga, Kabupaten Bintan, dan telah berkembang sejak zaman kerajaan. Awalnya, tarian ini digunakan untuk menyambut para tamu kerajaan dalam upacara adat.

Nama “Melemang” merujuk pada gerakan khas berupa melenting atau kayang. Tarian ini biasanya ditampilkan oleh 14 penari perempuan, dengan iringan alat musik sederhana.

Beberapa gerakan utama dalam tarian ini adalah:
Joget
Inang
Step
Zapin
Melemang Melantai
Melemang Menggapai
Melemang Menggigit

4. Tari Cecah Inai

Tari Cecah Inai

Tari ini berkaitan erat dengan tradisi pernikahan masyarakat Kepulauan Riau. Biasanya, Tari Cecah Inai dipentaskan saat malam berinai, dengan tujuan menolak bala bagi calon pengantin.

Pada awalnya, tarian ini hanya dibawakan oleh pria dengan gerakan silat. Namun, seiring waktu, perempuan juga mulai membawakannya sebagai bentuk hiburan.

Properti yang digunakan dalam tarian ini bervariasi. Laki-laki biasanya menggunakan cawan, sedangkan perempuan membawa tempat lilin dengan lima tatakan, menambah estetika pertunjukan.

5. Tari Zapin Penyengat

Tari Zapin Penyengat

Tarian ini memiliki fokus utama pada gerakan kaki, yang mencerminkan kehidupan masyarakat Pulau Penyengat yang mayoritas berprofesi sebagai nelayan.

Tari Zapin Penyengat pertama kali diperkenalkan oleh Muhammad Ripin dari Sambas, Kalimantan, sebelum berkembang pesat di Kepulauan Riau sekitar tahun 1811.

Beberapa gerakan khas dalam tarian ini meliputi:
Salam
Langkah Satu
Langkah Dua
Langkah Bunga
Titi Batang
Ayak-ayak
Pusar Belanak
Tahtoo

Melestarikan tarian-tarian ini tidak hanya menjaga tradisi, tetapi juga memperkenalkan keindahan budaya Kepulauan Riau kepada dunia.