Minggu, Februari 9, 2025
Budaya

Asal Usul dan Karya Kain Batik Batam yang Berakar dari Alam

Kain Batik Batam memiliki inspirasi dari kekayaan alam, khususnya fauna laut seperti siput gonggong dan flora seperti bunga hutan. Motif-motif khas ini mencerminkan identitas lokal Kepulauan Riau.

Di sebuah ruangan di lantai dasar Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Batam, tampak tiga pengrajin seni kriya batik sibuk berkarya. Ada yang mencampur pewarna untuk motif, ada yang merendam kain, dan satu lagi menggambar motif di atas kain. Semua perlengkapan tersusun rapi di dalam ruangan ini, tempat terciptanya beragam karya seni batik khas Batam.

Sugeng, salah seorang pengrajin, berbagi cerita tentang awal mula batik Batam. Bermula dari kunjungan wisatawan domestik dan mancanegara yang bertanya tentang cenderamata khas Batam. Sugeng dan rekan-rekannya, merasa tertantang untuk menciptakan karya seni beridentitas lokal. Dari sinilah, pada tahun 2007, lahirlah batik Batam dengan motif khas bahari.

Setelah diskusi dengan Dekranasda Provinsi Riau dan seniman seperti Encik Amron Salmon, batik Batam mulai dirancang. Inspirasi motifnya datang dari rumah limas Melayu di Kampung Melayu, Batu Besar Nongsa, hingga hasil riset di Dalu-dalu Pasir Pangaraian. Proses ini melibatkan banyak pihak, termasuk pelatihan seni batik untuk masyarakat lokal.

Batik Sebagai Identitas Budaya Melayu Batam

Kain Batik Batam tidak hanya sebuah karya seni, tetapi juga simbol identitas etnis Melayu. Mengambil inspirasi dari flora dan fauna laut, seni batik ini menunjukkan hubungan erat masyarakat Batam dengan alam.

Sejarah batik Indonesia dimulai dari Kerajaan Majapahit di Pulau Jawa. Di Sumatera, batik berkembang di era Kerajaan Aceh hingga abad ke-16 di Minangkabau. Kini, Batik Batam hadir sebagai representasi budaya Kepulauan Riau, menggabungkan motif-motif seperti siput gonggong, bunga hutan, dan simbol kehidupan bahari lainnya.

Fungsi Seni dalam Kain Batik Batam

Batik Batam mencerminkan tiga fungsi seni:

  1. Fungsi Personal: Sebagai media ekspresi individu pengrajin dalam menciptakan motif yang terinspirasi dari lingkungan sekitar.
  2. Fungsi Sosial: Sebagai identitas lokal, batik Batam dikenal hingga negara tetangga seperti Singapura, Malaysia, dan Brunei.
  3. Fungsi Fisik: Melalui karya nyata seperti kain batik motif gonggong atau ikan marlin yang dapat digunakan sehari-hari.

Motif Khas Kain Batik Batam

Sugeng menjelaskan beberapa motif khas Batik Batam yang telah terdaftar secara resmi sejak 2008, di antaranya:

  • Awan Larat: Melambangkan suka cita dan rezeki melimpah.
  • Siput Gonggong Kuntum Berendam: Bermakna keharmonisan dan keberkahan.
  • Bunga Sakat Mayang Terurai: Simbol kerja keras dan kesuksesan.
  • Rajung Bersusun: Menggambarkan rezeki yang terus mengalir.
  • Bunga Hutan: Menyimbolkan negeri yang subur dan damai.

Partisipasi Wisatawan dalam Pelestarian

Workshop Dekranasda Batam terbuka untuk umum, memungkinkan wisatawan belajar membatik langsung bersama para seniman. Dengan cara ini, para pengunjung tidak hanya membeli batik, tetapi juga merasakan proses kreatifnya.

Perlengkapan seperti lilin, pewarna, kain katun, canting, dan cap digunakan untuk menghasilkan motif berwarna cerah yang mencerminkan karakter Melayu. Batik Batam tidak hanya menjadi karya seni, tetapi juga menjadi medium interaksi budaya, ekonomi, dan pelestarian identitas lokal.