Dua WNA Vietnam Dipulangkan dari Batam Usai Terlibat Pemukulan DJ di Klub Malam
humasbatam.com – Dua warga negara asing (WNA) asal Vietnam melakukan pengeroyokan terhadap seorang disc jockey (DJ) di First Club, Batam. Kejadian ini berlangsung pada Jumat malam, saat suasana klub penuh pengunjung. Kedua pelaku memukuli korban secara brutal di area panggung DJ. Petugas keamanan klub segera melerai kejadian tersebut dan menyerahkan pelaku kepada pihak kepolisian.
Korban Alami Luka Serius
Pengeroyokan itu menyebabkan luka parah pada wajah dan kepala korban. Tim medis membawa korban ke rumah sakit terdekat dan memberikan perawatan intensif. Saksi mata menyatakan bahwa kedua pelaku dalam keadaan mabuk saat melakukan kekerasan. Manajemen klub mengutuk insiden ini dan meningkatkan pengamanan demi mencegah kejadian serupa.
Imigrasi Batam Bertindak Cepat
Kantor Imigrasi Kelas I Khusus TPI Batam langsung menindaklanjuti laporan dari kepolisian. Petugas imigrasi memeriksa dokumen kedua WNA dan menemukan pelanggaran izin tinggal. Pemeriksaan membuktikan bahwa kedua pelaku menyalahgunakan izin kunjungan untuk melakukan tindakan kriminal.
Imigrasi Deportasi Pelaku Demi Keamanan Publik
Kepala Kantor Imigrasi Batam, Agus Winarto, memimpin deportasi kedua WNA asal Vietnam. Petugas mengawal mereka secara ketat hingga keberangkatan melalui Bandara Internasional Hang Nadim. Agus menegaskan bahwa imigrasi menolak mentolerir tindakan kriminal oleh warga asing. Deportasi ini menunjukkan komitmen untuk menjaga ketertiban dan keamanan di Batam.
Imigrasi Beri Peringatan Tegas kepada WNA
Kepala Imigrasi meminta seluruh WNA di Batam untuk mematuhi hukum Indonesia. Petugas imigrasi akan menindak tegas setiap pelanggaran sesuai aturan yang berlaku. Pihak imigrasi juga meningkatkan pengawasan terhadap aktivitas WNA demi mencegah pelanggaran izin tinggal.
Komunitas Lokal Dukung Tindakan Tegas
Masyarakat Batam menyambut baik langkah cepat dari kepolisian dan imigrasi. Warga menilai tindakan tersebut mencerminkan komitmen pemerintah menjaga keamanan kota. Mereka berharap aparat penegak hukum terus konsisten menangani kasus serupa secara tegas.