Batam Pos
1. Erwinta Marius- Raja Haris Terancam 20 Tahun Penjara
*Tersangka Lain Menyusul
Asisten pidana khusus Kejaksaan Negeri (Kejari) Kepri, Eko Bambang Riadi menyebutkan kemungkinan masih ada tersangka lainnya menyusul, setelah Kejari Batam menahan Erwinta Marius dan Raja Haris, Kabag Keuangan dan Bendahara Pengeluaran, Senin (16/1) malam lalu. Didampingi asintel Kejati Nasrun, Eko menjelaskan kasis ini melanggar Kepmen dan surat edaran menteri sehubungan dengan mekanisme dana hibah. Bahkan penyaluran bansis ini mekanismenya di lapangan juga melalui SK Wali Kota. “Melalui SK Wai Kota inilah diketahui siapa saja yang mendapatkan bantuan tersebut,” ungkapnya. Jika penyaluran dana hibah ini melalui SK wali kota, kenapa hanya dua orang ini yang ditetapkan sebagai tersangka? Eko mengaku kasus ini masih dalam proses penyidikan. Bahkan sejumlah saksi termasuk atasan Erwinta telah diminta keterangan.
2. Erwinta Dicopot
Wali Kota Batam, Ahmad Dahlan menyerahkan sepenuhnya kasus yang menjerat dua pegawainya, Erwinta marius dan Raja Abdul Haris kepada proses hukum. “Tidak bisa bicarain siapa nama yang terlibat dalam kasis ini. Kita sepenuhnya serahkan pada proses hukum,” ujar Ahmad Dahlan. Ia mengatakan agar menjunjung tinggi azas pradugua tidak bersalah terhadap kedua bawahannya tersebut. “Namanya juga penyidikan, belum tentu keduanya terlibat. Kita harus tanamkan azas praduga tak bersal,” ucapnya. Dalam kasus ini, pihaknya bahkan terbuka luas terhadap pihak kejaksaan untuk menyidiki kasus bansos.
3. Rumah Mewah Belum Sempat Ditempati
Tersangka kasus korupsi dana bansos, Erwinta Marius ternyata dikenal sebagai pribadi yang arogan. Keluarga Erwinta juga dinilai kurang bersosialisasi dengan warga sekitar. “Dulu mertuanya pernah mencak-mencak gara-gara ada tukang ojek parkir di depan rumahnya,” kata salah saorang warga Duta Mas Blok A yang enggan disebutkan namanya. Dulu keluarga Erwinta dan mertuanya, Syarifudin tinggal di Blok A-05 nomor 2 Duta Mas. Menurut warga, saat itu keluarga Erwinta terlihat sering gonta-ganti mobil. “Waktu itu mobilnya 4. Tapi sering gonta ganti mobil. Mereka selalu pakai nomor polisi 96 dan 15,” kata seorang warga.
4. Kasir Pemko Diperiksa 10 Jam
Penyidik Kejari Batam terus menguak kasus dugaan korupsi dana bansos Pemko Batam. Setelah menahan Erwinta dan Haris, giliran dua kasir bagian keuangan Pemko Batam, Elzamri dan Halida alias Pipin yang diperiksa Selasa (18/1). Kedua kasir ini diperiksa sekitar 10 jam, mulai dari pukul 10.00 WIB hingga pukul 20.15 WIB. Saat diperiksa, keduanya masih mengenakan seragam PNS. Secara terpisah, keduanya diperiksa dan dicecar belasan pertanyaan. “Saya lupa berapa jumlah pertanyaannya,” kata Antoni Setiawan, Jaksa Penyidik. Sebagai kasir, kata Antoni, Pipin dan Elzamri berperan dalam proses pencairan dan penyaluran dana bansos setelah mendapatkan persetujuan dari atasannya. Usai diperiksa baik Pipin maupun Elzamri bungkam.
5. Perbaikan Atap SMPN 4
*Tunggu Empat Bulan Lagi
Pemko Batam menganggarkan dana Rp230 juta untuk membangun atap SMPN 4 Batam di Bengkong yang lapuk dimakan rayap. Atap baru menggunakan baja ringan. Pekerjaan proyek itu dimulai empat bulan lagi yakni Mei mendatang. Pembangunan ulang SMP 4 telah diajukan Pemko Batam pada DAK tahun 2010 lalu, namun ditolak DPRD karena syarat pembangunan ulang sebuah proyek pemerintah, minimal lima tahun setelah diresmikan. “Sementara bangunan sekolah yang dibangun tahun 2006 tersebut pada tahun 2010 belum genap lima tahun,” ujar Wali Kota. Menurut Dahlan, ruangan kelas SMP 4 dimakan rayap karena kontur tanah di Batam yang lembab membuat rayap mudah bersarang dan mengendap di atas bangunan. “Makanya ke depan atapnya akan kita ganti dengan baja ringan atar tidak dimakan rayap,” ujarnya.
6. Dahlan: Tak Ada Jabatan Untuk PKS!
*Akan Rombak Seluruh Susunan Pejabat
Wali Kota Batam terpilih, Ahmad Dahlan membantah telah membuat kesepakatan politik dengan PKS terkait batalnya gugatan PKS ke Mahkamah Konstitusi (MK). “Tidak benar kalau kita (Dahlan-Rudi) ada deal politik dengan PKS. Kalau ada deal politik harusnya dari sebelumnya kampanye, bukan sekarang,” ujar Dahlan. Karena itu, kata Dahlan tidak ada jabatan apapun yang ditawarkan kepada PKS di pemerintahan yang ia pimpin pada priode kedua. “Tidak ada jabatan yang ditawarkan kepada PKS,” ujarnya.
7. Pasir Kampung Bagan Dikeruk
*Untuk Dana Bangun Masjid dan Fasum
Aktivitas penambangan pasir darat tetap ada. Tambang pasir Nongsa ditutup, penambang mengalihkan ke kawasan pinggir pantai RT02/RW09 Kampung Bagan, Sei Beduk. Lahan penambangan milik Ketua RT 01, Kampung Bagan Nasarundin. Jalan menuju penambangan harus ditempuh sekitar 10 menit dari jalan utama menuju Kampung Bagan. Kontur jalannya terjal dan berbukit. Tiba di lokasi penambangan tampak sebuah truk yang sudah dipenuhi pasir tengah berada di tengah-tengah lokasi penambangan. Tak lama kemudian truk tersebut bergegas meninggalkan lokasi penambangan. “Kami hanya pekerja pak, kalau mau tahu yang lebih jelas silakan tanya Pak RT 01 Bagan, karena dia yang punya,” tutur Pardi, seorang pekerja di lokasi penambangan.
8. Pemko Wajib Aspal Ulang
Direktur Perencanaan Teknis BP Batam, Istono mengingatkan, tahun ini seluruh jalan arteri di Batam harus di overlay atau dilapisi aspal ulang. “Secara teori jalan arteri harus di overlay setiap lima tahun sekali supaya tetap baik dan kekuatannya terjaga. BP Batam terakhir melakukan overlay tahun 2006,” kata Istono. Mulai 2010, pembangunan dan perawatan jalan arteri sendiri bukan lagi menjadi tanggungjawa BP Batam, melainkan menjadi tugas Pemko Batam. Meski demikian Pemko tak perlu repot mengalokasikan anggaran pengaspalan ulang. Pasalnya, ada APBN untuk memuluskan jalan utama di kota ini. Saat ini panjang jalan arteri di Kota Batam sekitar 125 meter. Ini belum termasuk jalan arteri sepanjang Rempang dan Galang yang menjadi 56 kilometer. Selain overlay jalan arteri, Pemko juga perlu segera melakukan pembangunan dan pengembangan jalan khususnya jalan kolektor dan jalan lokal.
9. Wali Kota Kunjungi SMP 28 yang Langganan Banjir
*Dinyanyikan Keoang Racun, Dahlan Senyum
Lagu keong racun yang dipopulerkan oleh Sinta dan Jojo itu mengalun dari mulut siswa dan siswi SMP 28 Batam menyambut kedatangan Wali Kota Ahmad Dahlan yang datang meninjau ke sekolah mereka. Wali Kota yang datang untuk melihat sekolah mereka yang akhir-akhir ini jadi langganan banjir. Dahlan minta maaf kepada siswa serta orang tua siswa karena terganggunya proses belajar. Untuk mengatasi masalah itu, Dahlan berencana membangun saluran air sepanjang 700 meter dengan lebar lima meter. Saluran tersebut akan mengalirkan air dari penampungan dekat sekolag hingga ke saluran seberang jalan raya yang alirannya hingga ke laut lepas. “Saluran air tersebut kita kerjakan hanya untuk sementara saja. Setelah anggarannya disetujui, kita akan bangun secara permanen,” kata Dahlan didampingi Kepala Dinas Pendidikan Muslim Bidin, kepala Dinas Tata Kota, Gintoyono dan Kepala SMP 28, Mardi.
Tribun
1. Suami Saya Takkan Lari
*Keluarga Erwinta Dekati Adnan Byung
*Ajukan Penangguhan Penahanan
Penahanan Kabag Keuangan Pemko Batam membuat keluarga terkejut. Popi, istri Erwinta, mengaku sedih dan tidak menyangka jika penyidik akan menahan suaminya. “Selama ini abang selalu kooperatif dan tidak pernah menghindar saat diperiksa penyidik. Saya tak mengira suami saya jadi ditahan tapi karena ini proses hukum biarlah penegak hukum yang menentukan. Saat ini persaan saya sangat sedih melihat suami saya ditahan,” kata Popi. Popi akan mengajukan penangguhan penahanan. “Suami saya takkah lari kemana-mana. Saya jadi jaminan untuk penangguhan suami saya. Dia orang sini tak mungkin lari keluar negeri karena semua keluarga ada di sini,” katanya.
2. Pipin Cuma Tersenyum
Halida alias Pipin dan Elzamri bergegas meninggalkan kantor Kejaksaan Negeri Batam, Selasa (18/1) sekitar pukul 20.15 WIB. Kendati telah menjalani pemeriksaan hingga 10 jam, Pipin tetap mengumbar senyum. Keduanya merupakan staf bagian keuangan Pemko Batam. Mereka diperiksa terkait penyaluran dana bantuan sosial di Pemko Batam. Namun Pipin tidak mau mengungkap perihal pemanggilannya di kejaksaan. Keduanya pun memilih bungkam dan langsung menaiki mobil meninggalkan gedung Kejaksaan Negeri Batam. Kasi Datun Kejari Batam, Antoni Setiawan mengungkapkan bahwa keduanya Cuma diperiksa terkait penyaluran dana bansos.
3. Rutan Bak Kantor Wali Kota
Ada yang tampak risih, karena di depan pintu sudah dipenuhi oleh wartawan yang menunggu informasi terkini terkait penahanan dua aparatur bagian keuangan Pemko Batam, Erwinta Marius dan Raja Haris. Namun ada juga yang cukup percaya diri dengan berbincang-bincang dengan wartawan sebelum dipersilakan masuk ke dalam rutan. Sementara yang hanya staf biasa juga tidak kalah ramai dengan para pejabat. Kunjungan ke dua staf Pemko Batam yang ditahan Kejaksaan Negeri Batam karena diduga telah melakukan penyelewenangan dalam penyaluran dana bansis Kota Batam ini dimulai sekitar pukul 10.00 WIB. Rombongan pertama dipimpin oleh mantan Wali Kota Batam Nyat Kadir. Nyat Kadir datang bersama, wawako terpilih Rudi, SE dan Jefri Simanjuntak. Saat akan meninggalkan Rutan, Nyat Kadir hanya berkomentar pendek bahwa kedatangannya ini lebih karena persahabatan dengan Erwinta. “Saya bersahabat dengan Erwinta, kunjungan ini hanya sebagai silahturahmi dan memberikan dukungan
kepadanya,” ujar Nyat.
4. Sakit, kok Pijat Kesini
*Panti Pijat Terapkan Beragam Jurus
Tak sulit mencari tempat pijat di Batam. Jumlahnya ratusan, tersebar dari pusat kota hingga pinggiran. Eiiit, tapi bagi mereka yang hoby pijat, bisa jadi sudah hapal dimana tempat pijat dimana kondisi badan sakit dan dimana mendari tempat pihak saat badan bugar. Begitulah faktanya. Dari tempat dan tanda-tanda di luar gedung pun, umumnya sebagian orang telah bisa menerka-nerka bagaimana aktivitas di dalam. Bisnis esek-esek berkedok panti pijat memang banyak tersebar di Kota Batam. Ada beragam model pengelolaan ditempuh agar tempat usahanya mampu menarik pelanggan. Hanya saja Kepala Dinas Pariwisata Kota Batam, Guntur Sakti menyatakan semua tempat pijat tak bisa digeneralisasi melakukan penyimpangan izin. “Tidak hanya di Batam. Di seluruh Indonesia pun praktik usaha panti pijat kesannya ada plus-plusnya, padahal tidak mesti,” ujar Guntur.
5. Wako Minta Maaf pada Orangtua Murid
*Tinjau SMPN 4 Bengkong Polisi
*Segera Atasi Banjir di SMPN 28 Batam Centre
Wali Kota Batam, Ahmad Dahlan mengambil inisiatif menjenguk langsung ruang kelas SMPN 4 Bengkong Polisi yang atapnya lapuk dimakan rayap, Selasa (18/1). Dia juga menjenguk keadaan SMPN 28 Taman Raya, Batam Centre yang sering langganan banjir. Kunjungan pertama dilakukan di SMPN 4. Dahlan melihat langsung kondisi satu ruang kelas yang atapnya rusak. Sedangkan kunjungan kedua berada di SMPN 28 yang sering mengalami langganan banjir karena terletak di dataran rendah. “Akan dibuat jalur air dan kini sedang dikerjakan. Nantinya akan mengalir ke laut. Tetapi sifatnya belum disemen, masih darurat. Pada 2012 baru kita buat saluran permanen,” jelas Dahlan.
*Siapkan Anggaran Rp230 Juta
Keambrukan atapp yang terjadi merupakan akibat dari rayap. Di Batam jumlah rayap tergolong tinggi. Sejak tahun lalu kerusakan ini sudah mulai terlihat. Namun renovasi belum bisa dilakukan karena terkendala anggaran. “Gedung ini dibangun tahun 2002. Kayunya lapuk karena rayap. Jadi ini karena alam, bukan kesalahan teknis,” sebut Dahlan. Dahlan menyatakan anggaran yang disediakan hanya untuk renovasi bukan pembangunan baru. Yang direnovasi adalah bagian atap. “Rekomendasi dari Dinas Tata Kta, ini akan diganti dengan baja ringan, dan mudah-mudahan awal ajaran baru bisa selesai,” katanya.
6. OB tak Bangun Jalan Lagi
*Jadi Tanggungjawab Pemko dan Pusat
*Jalan Arteri Harus Overlay Tahun Depan
Berdasarkan PP 38 tahun 2006 disebutkan mengenai pembagian urusan pemerintah pusat, provinsi dan daerah. Dalam hal ini termasuk masalah pembangunan dan pemeliharaan jalan. Berdasarkan kebijakan pusat sejak Desember 2009 jalan-jalan arteri termasuk dalam kategori jalan nasional sehingga pemeliharaan dan pengembangannya ditangani Kementrian Pekerjaan Umum (PU) cq Bina Marga. Tanggungjawab itu tak lagi dipegang OB. Sementara pemeliharaan jalan kolektor dan lokal tetap dilaksanakan oleh Pemko Batam. “Tapi kami tak langsung berhenti begitu saja. Tetap tahun 2010 lalu masih ada pemeliharaan yang kami lakukan. Tahun 2011 ini baru kami tak membangun jalan lagi,” ujar Direktur Perencanaan Teknik OB, Istono.
7. Pebrialin Siapkan Rp 2 Miliar
Untuk membantu permodalan bagi UKM, Pemko Batam menganggarkan dana sebesar Rp2 miliar. Pencairan dana pinjaman ini akan lebih mudah dari tahun sebelumnya karena tahun ini penyaluran dilakukan oleh Badan Layanan Umum Daerah (BLUD). Kepala Dinas PMPK UKM, Pebrialin mengatakan BLUD sudah dibentuk dan personelnya pun sudah dilantik. Kepala unit pelaksana teknis (UPT) BLUD dipimpin oleh setingkat eselon IV. “Dengan sistem BLU, penyaluran akan lebih cepat prosesnya dan pengembaliannya juga akan cepat. Bunga pinjaman dipatok 6 persen per tahun dan berlaku tetap,” ujar Pebrialin.
Haluan Kepri
1. Kasus Korupsi Bansos Pemko Batam
Tersangka Bisa Bertambah
Tersangka perkara dugaan korupsi dana bansos Pemko Batam bisa bertambah. Saat ini, Kejaksaan Negeri Batam baru menetapkan Kepala Bagian Keuangan Pemko Batam Erwinta Marius dan Bendahara Pengerluaran Bagian Keuangan Raja Haris sebagai tersangka yang sudah dijebloskan ke Rutan Kelas II-A Baloi, Batam, Senin (17/1). Kemungkinan penambahan tersangka itu disampaikan Kepala Kejaksaan Tinggai (Kejati) Kepri Jhony Ginting melalui Asisten Pedangan Khusus Eko Bambang dalam jumpa pers di Kantor Kejati Kepri, Tanjungpinang. Ditanya kemungkinan tersangka baru itu adalah Walikota Batam Ahmad Dahlan dan sejumlah petinggi Pemko Batam yang sudah pernah diperiksa sebagai saksi dalam kasus ini, seperti Sekdako Batam Agussahiman, Asisten Adum Maaz Ismail dan Kepala Dinsos M Sahir, Eko tidak memberi jawaban tegas. Ia hanya menyatakan bahwa penyelidikan terhadap perkara ini masih terus dilakukan, tidak berhenti dengan penetapan Erwinta dan Raja Haris sebagai tersangka.
2. Ramai-ramai Jenguk Erwinta –Raja Haris
Sehari setelah mendekam di Rutan Kelas II-A Baloi, Erwinta Marius dan Raja Haris langsung kebanjiran penjenguk. Sekdako Batam Agussahiman dan mantan Walikota Batam Nyat Kadir termasuk diantara mereka yang datang membesuk kedua tersangka kasus dugaan penyelewengan dana bansos Pemko Batam itu, Selasa (18/1). Agussahiman datang membesuk didampingi sejumlah pejabat Pemko Batam, mulai dari kepala dinas hingga kepala bagian. Sebelum ia dan rombongan tiba, Nyat Kadir sekitar pukul 10.30 WIB terlebih dahulu datang menjenguk. Agussahiman yang meninggalkan Rutan sekitar pukul 11.45 WIB, enggan berkomentar banyak. Menurutnya masalah ini telah ditangani oleh pihak yang berwenang.
3. Wako Isyaratkan Reshuffle
Wali Kota Batam Ahmad Dahlan mengisyaratkan akan merombak (reshuffle kabinetnya dalam waktu dekat ini. Isyarat resuffle itu disampaikannya usai meninjau SMPN 4 di Bengkong yang atap sekolahnya ambrol, Selasa (18/1). “Perombakan kepala dinas bisa saja terjadi sampai Februari mendatang. Perombakan itu biasa, karena kita harus meletakkan orang-orang yang kompeten dibidangnya,” katanya. Kepala dinas atau kepala badan mana saja yang akan diganti, Dahlan masih merahasiakannya. Namun, ia menyebut bahwa semua kepala dinas yang ada sekarang ini bisa saja diganti. Termasuk posisi Asisten II Bidang Ekonomi dan Pembangunan yang sebelumnya dijabat Syamsul Bahrum. “ Kepala Disdik , Kepala Distako, Kepala Dinas PU yang hari ini mendampingi saya, bisa saja diganti. Atau nantinya dipindahkan ke dinas lainnya,”tuturnya.
4. Tinjau SMPN 4 dan SMPN 28
Dahlan Perintahkan Segera Diperbaiki
Wali Kota Batam Ahmad Dahlan meninjau SMPN 4 Bengkong dan SMPN 28 di Perumahan Taman Raya Batam Center untuk melihat langsung kondisi kedua sekolah tersebut, Selasa (18/1) Dahlan meminta dua sekolah itu harus segera dibenahi, karena tiga kelas SMPN 4 tidak bisa dipakai akibat atapnya ambrol dan SMPN 28 jadi langganan banjir. Saat berkunjung di SMPN 4, Dahlan mengungkapkan bahwa atap gedung kelas yang ambrol sebenarnya sudah masuk perencanaan perbaikan pada 2010 lalu melalu dana APBD. Tapi, karena gedung sekolah itu belum berumur di atas 5 tahun, maka tidak bisa diperbaiki pada tahun tersebut. “Tiga kelas ini akan diperbaiki pada 2011 ini dengan sistem memakai baja ringan jaringan. Anggaran sudah disiapkan sebesar Rp 230 juta dan sebentar lagi Distako akan memperbaikinya,”sebut Dahlan.
5. Oktober-Januari Rawan DBD
Data di Puskesma Sekupang menyebutkan, penyebaran penyakit demam berdarah dengue (DBD) rawan menjangkiti masyarakat Batam pada Oktober hingga Januari setiap tahunnya. Masih menurut data itu, jumlah penderita DBD pada bulan-bulan tersebut cenderung meningkat dibanding bulan lainnya. “Peningkatan ini diakibatkan terjadinya cuaca yang kurang bagus. Disamping itu, tingginya curah hujan menyebabkan cepat berkembangnya jentik nyamuk di lingkungan pemukiman warga,”kata staf Puskesmas Sekupang, Fitri, Senin (17/1). Fitiri menjelaskan selama 2010 tercatat sebanyak 111 kunjungan penderita DBD di puskesmas tersebut. Kasus terbanyak terjadi di bulan Januari, Oktober, November dan Desember yang mencapai 53 penderita DBD.
6. Banyak Proyek Bermasalah diDisdik Batam
Lembaga Pengembangan Jasa Konstruksi (LPJK) Kepri, menilai banyak pengerjaan proyek di lingkungan Disdik Kota Batam bermasalah. Hal ini terlihat dari banyaknya proyek-proyek yang tidak rampung dikerjakan. LPJK akan memblack list kontraktor-kontraktor bermasalah tersebut. “Banyak proyek yang tidak rampung pengerjaannya di Diknas Batam. Salah satunya pembangunan gedung SD di Lubuk Baja,”ujar Djoko Mulyono, Ketua LPJKD Kepri Bidang Perusahaan, kemarin. Selain tak rampung, pengerjaan proyek gedung sekolah itu juga tidak sesuai dengan spesifikasi. Padahal itu sangat berbahaya bagi kualitas gedung tersebut. “Ini sebuah persolan besar, selain belum rampung, mutu pengerjaannya juga perlu dipertanyakan,”ujarnya. Apalagi dengan temuan kasus terbaru sebuah gedung SMP 4 di Bengkong roboh karena mutunya rendah.