BATAM - Direktorat Jenderal (Dirjen) Konvensi, Insentif dan Pameran, Departemen Kebudayaan dan Pariwisata Republik Indonesia (Depbudpar-RI) menyatakan kesiapannya untuk membantu Pemerintah Kota (Pemko) Batam dalam mempromosikan penyelenggaraan event kunjungan wisata ke Kota Batam pada tahun 2010.
Bahkan lebih konkrit lagi, Depbudpar siap melobi sejumlah kantor kedutaan besar Indonesia yang ada pada sejumlah negara kawasan di Asia Pasific untuk ikut proaktif menjual potensi wisata MICE yang terdapat di Batam.
Selain Bali, Nia berjanji akan melobi para petinggi di Departemen Luar Negeri dan Departemen lainnya untuk memberikan saran agar penyelenggaraan kegiatan konvensi bertaraf nasional dan internasional di Indonesia supaya juga dilaksanakan di Batam.
Harapan dan sikap optimis tersebut disampaikan oleh Direktur Konvensi, Insentif dan Pameran Deparbud RI, Nia Niscaya kepada para pengambil kebijakan dan para pelaku usaha kepariwisataan di Kota Batam, saat menjadi keynote speaker di acara sosialisasi pengembangan promosi wisata MICE Indonesia, khususnya di Batam yang berlangsung Senin (25/8/2008) di Hotel Pacific-Jodoh.
Menurut Nia, di Indonesia sekarang ada 10 kawasan destinasi MICE yang mereka kembangkan. Yaitu Bali, Batam, Jakarta, Bukit Tinggi, Medan, Bandung, Yogyakarta, Surabaya, Makassar dan Manado.
Jika melihat citra tempat seperti kondisi keamanan, kesiapan infrastruktur, aksesibilitas wilayah, harga (price) hotel yang kompetitif, dan kondisi iklim di suatu wilayah, Nia optimis Batam bisa mengalahkan Bali atau Jakarta dalam hal penyelenggaraan ivent MICE berkelas di Batam.
“ Kekurangannya mungkin pada penyelenggaraan promosi dan peningkatan kualitas infrastruktur dasar sebuah kawasan. Tentang ketersediaan objek wisata, sebetulnya kita tinggal berinovasi saja. Tapi yang jelas, sebuah kota konvensi itu butuh jaminan keamanan (security) yang cukup tinggi. Hal lainnya, sudah saatnya semua stake holder berperan besar untuk membangun citra Batam sebagai kota ‘fresh destination” yang aman, nyaman, dan mudah dijangkau tidak lebih dari 3 jam,” ujar Nia.
Sementara itu, Ketua Batam Tourisme Promotion Board (BPTB) Batam, Rahman Usman menyebutkan bahwa hal lain yang perlu ditingkatkan guna mempersiapkan diri menjadi Kota MICE yaitu koordinasi dan komunikasi yang baik antara pelaku usaha kepariwisataan, pemerintah dan masyarakat. Soal strategi untuk merebut peluang pasar MICE di kawasan domestik dan mancanegara, polanya harus dirubah yakni setiap orang harus mampu jemput bola.
” Secara komparatif, Batam sangat unggul dari sisi letak. Uang bukan faktor penentu segalanya dalam merebut peluang pasar MICE di Singapura maupun pada kawasan Asia Pacific lainnya. Sebagai kota MICE, saya mengajak rekan pelaku usaha kepariwisataan di Batam membenahi diri dari sekarang. Pemerintah juga harus demikian,” jelasnya
Disamping itu, Rahman juga menegaskan pentingnya kesamaan pandangan dalam membangun Batam sebagai kota destinasi.
” Kesamaan pandangan dan networking harus mantap. Kekurangan atas fasilitas yang kita miliki, saya yakin itu bisa kita pacu. Pertanyaannya sekarang, apakah dengan keunggulan letak yang kita miliki itu, kita sudah siap menjadi bagian dari komunitas masyarakat wisata ,” tanyanya
Sosialisasi pengembangan promosi MICE di Batam berlangsung selama satu hari di hotel Pacific. Acara yang dibuka Kadisparbud Raja Muchsin SE itu mendatangkan peserta yang terdiri dari pelaku usaha kepariwisataan di Batam, unsur pers, pengelola kawasan industri, pengusaha jasa angkutan umum dan lain sebagainya.
Arah atas penyelenggaraan kegiatan sosialisasi MICE ini lebih ditujukan kepada upaya menyamakan persepsi dalam menyambut tahun kunjungan wisata ke Kota Batam, yang dicadang berlangsung pada tahun 2010 mendatang (*)
Tidak ada user Komentar di " Depbudpar Siap Bantu Sukseskan Visit Batam 2010 "
Tindak lanjut comment rss atau tinggalkan TrackbackTinggalkan komentar